Rabu, 14 November 2012

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
        Pendidikan jasmani merupakan suatu pendidikan yang tujuan untuk mengembangkan kebugaran jasmani, mental, sosial, serta emosional bagi masyarakat dengan wahana aktivitas jasmani. Sedangkan pendidikan jasmani di sekolah merupakan bagian dari tujuan pendidikan nasional yang mana pengajarannya hanya mengajarkan kemampuan gerak dari keterampilan dasar olahraga. Gerakan olahraga tersebut akan memunculkan adanya rasa senang bagi peserta didik sehingga memudahkan usaha dari pendidikan dalam mencapai tujuannya.
        Gerakan-gerakan yang terdapat pada semua cabang olahraga pada intinya merupakan gerakan dasar yang berasal dari gerakan olahraga atletik. Atletik juga merupakan sarana pendidikan jasmani bagi peserta didik dalam upaya peningkatan daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan, kelentukan dan lain sebagainya. Pembelajaran pendidikan jasmani merupakan salah satu muatan pendidikan dalam segala jenjang tingkatan pendidikan.
1
        Selain untuk keseragaman materi pendidikan, juga merupakan salah satu metode pencapaian sasaran pendidikan atau berusaha mencapai suatu taraf prestasi tertentu. Hal ini ditandai dengan sering diadakannya kejuaran atau pertandingan yang memperlombakan cabang-cabang olahraga diantaranya adalah atletik yang meliputi jalan, lari, lompat, dan lempar. Cabang olahraga atletik dikenal ada empat nomor lompat, yaitu nomor lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi, dan lompat tinggi galah. Lompat jauh merupakan salah satu unsur nomor atletik yang wajib diajarkan pada mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.
        Prestasi olahraga adalah puncak penampilan dari seorang olahragawan yang dicapai dalam suatu pertandingan atau perlombaan, setelah melalui berbagai macam latihan dan uji coba. Demikian pula pada setiap orang yang telah belajar dan menekuni cabang olahraga atletik nomor lompat, untuk memperoleh hasil yang maksimal tidak terlepas dari usaha pembinaan. Pembinaan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi. Melalui pembinaan olahraga dapat ditingkatkan kesegaran jasmani, pengertian mengenai prinsip hidup sehat, pembinaan mental bahkan pada masa itu harus ditanam, dipupuk dan dikembangkan untuk mencapai prestasi olahraga yang tinggi.
        Menurut Syarifuddin (dalam Jahruddin, 2010:2) bahwa “Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas ke depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dengan jalan melakukan tolakkan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya”.
        Perkembangan olahraga sekarang ini perlu mendapatkan pembinaan khusus yang serius pada tiap-tiap cabang olahraga khususnya pada cabang olahraga atletik nomor lompat jauh. Pengembangan serta peningkatan potensi dan kemampuan fisik di nomor lompat jauh sangat dibutuhkan terutama ditekankan pada bagian tubuh yang memegang peranan penting dalam lompat jauh, diantaranya adalah potensi dan unsur fisik yaitu panjang tungkai dan kelentukan togok.
        Menurut Sajoto (1995:7) mengemukakan bahwa ”Ada empat macam kelengkapan yang perlu di miliki apabila seseorang akan mencapai suatu prestasi yang optimal yaitu meliputi (1) Pengembangan fisik (Physical Build-Up), (2) Pengembangan teknik (Technical Build-Up), (3) Pengembangan mental (Mental Buld-Up) dan (4) Kematangan juara. Sedangkan menurut Sukadiyanto (2005:129) bahwa “Secara garis besar faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemampuan fleksibilitas seseorang antara lain adalah (1) elastisitas otot, (2) tendo dan ligament, (3) susunan tulang, (4) bentuk persendian, (5) suhu dan temperatur tubuh, (6) umur, (7) jenis kelamin dan (8) bioritme”. 
        Potensi dan kemampuan fisik merupakan salah satu yang sangat esensial dalam menunjang prestasi atlet. Berkaitan dengan lompat jauh, panjang tungkai sebagai salah satu anggota gerak bawah memiliki peran penting sebagai penopang gerak tubuh bagian atas, serta penentu gerakan baik dalam berjalan, berlari, melompat maupun menendang, demikian pula dengan kelentukan atau fleksibilitas togok. Kelentukan merupakan salah satu aspek kondisi fisik yang sangat penting dalam pencapaian prestasi optimal.
        Peranan panjang tungkai terhadap kemampuan lompat jauh adalah sangat penting. Tungkai yang panjang akan memberikan kekuatan serta peluang melakukan gerakan dalam ruang yang lebih luas dan waktu yang terbatas. Oleh karena itu, lompat jauh membutuhkan panjang tungkai sehingga memungkinkan menghasilkan lompatan yang jauh ke depan.
        Unsur kondisi fisik yang dibutuhkan dalam lompat jauh adalah kelentuan togok. Peranan kelentukan togok atau kelentukan tubuh dibutuhkan pada saat melayang di udara dengan menggunakan gaya jongkok, selain itu juga, kelentukan togok dibutuhkan pada saat akan mendarat. Kelentukan togok mendukung laju kecepatan tubuh ke depan serta dapat menunjang jauhnya tubuh ke depan waktu mendarat. 
        Salah satu program  studi di Universitas Tadulako yaitu Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi angkatan 2010 memiliki banyak mahasiswa. Namun pada kenyataannya dalam proses perkuliahan dalam mata kuliah atletik nomor lompat jauh, lompatan mereka tidak sejauh dengan apa yang diharapkan, dimana lompatan para mahasiswa putra PJKR Untad angkatan 2010 hanya sebagian yang memiliki hasil lompatan yang cukup jauh dan sebagiannya masih kurang jauh.
        Kenyataan di lapangan bahwa mahasiswa PJKR banyak yang belum mencapai hasil yang maksimal pada saat melakukan lompatan. Hal itu mungkin dikarenakan oleh faktor postur tubuh dan masih kurangnya latihan kondisi fisik yang dalam hal ini adalah kelentukan togok para mahasiswa sehingga lompatan yang di hasilkan kurang maksimal (hasil lompatan dekat). Selain itu juga belum pernah ada mahasiswa PJKR Untad angkatan 2010 yang mengikuti kejuaraan atletik khususnya pada nomor lompat jauh sehingga prestasi yang diraih belum ada.
        Semua ini merupakan salah satu kendala yang sering terjadi pada mahasiswa, dan salah satu penyebab utamanya adalah karena tidak didukung dengan potensi dan kondisi fisik yang prima. Oleh sebab itu, peneliti berasumsi bahwa mahasiswa yang memiliki panjang tungkai dan kelentukan togok yang baik, diprediksi akan erat kaitannya dengan kemampuan dalam lompat jauh. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa untuk dapat melakukan lompat jauh dengan waktu yang relatif singkat atau cepat dan dapat menghasilkan lompatan sejauh mungkin ke depan, maka terlebih dahulu harus memiliki potensi dan kondisi fisik yaitu panjang tungkai dan kelentukan togok yang baik. 
        Menyimak dari uraian tersebut di atas, maka penulis mencoba meneliti tentang panjang tungkai dan kelentukan togok yang dianggap dapat meningkatkan kemampuan lompat jauh gaya jongkok mahasiswa putra PJKR Untad angkatan 2010. Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka penulis bermaksud untuk mengetahui secara pasti tentang adanya kontribusi kedua faktor tersebut dengan mengangkat judul penelitian “Kontribusi panjang tungkai dan kelentukan togok terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada mahasiswa putra PJKR Untad angkatan 2010”.
B.  Rumusan Masalah
        Berdasarkan dari uraian tersebut di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.   Apakah ada kontribusi panjang tungkai terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada mahasiswa putra PJKR Untad angkatan 2010? 
2.   Apakah ada kontribusi kelentukan togok terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada mahasiswa putra PJKR Untad angkatan 2010? 
3.   Apakah ada kontribusi secara bersama-sama panjang tungkai dan kelentukan togok terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada mahasiswa putra PJKR Untad angkatan 2010?
C.  Tujuan Penelitian
        Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.   Untuk mengetahui apakah ada kontribusi panjang tungkai dengan kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada mahasiswa putra PJKR Untad angkatan 2010.
2.   Untuk mengetahui apakah ada kontribusi kelentukan togok dengan kemampuan lompat jauh pada mahasiswa putra PJKR Untad angkatan 2010.
3.   Untuk mengetahui apakah ada kontribusi secara bersama-sama panjang tungkai dan kelentukan togok terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada mahasiswa PJKR Untad angkatan 2010.
D.  Manfaat Penelitian
        Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:      
1.   Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana serta menambah pengetahuan khususnya dalam bidang olahraga.
2.   Sebagai bahan perbandingan terhadap faktor-faktor lain yang ada kaitannya dengan peningkatan hasil lompat jauh.
3.   Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan tambahan kepustakaan, serta dapat dijadikan wacana, agar pembaca memperoleh wawasan dan pengembangan cabang olahraga lompat jauh.
4.   Sebagai bahan bacaan bermanfaat bagi orang yang berminat terhadap lompat jauh khususnya gaya jongkok, dan sekaligus sebagai bahan pertimbangan penelitian selanjutnya dengan mengkaji lebih mendalam tentang gerakan dasar lompat jauh gaya jongkok.
5.   Hasil dari Penelitian ini dapat dijadikan wacana kepustakaan bagi Universitas Tadulako dan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR), agar pembaca memperoleh wawasan dalam pengembangan cabang olahraga lompat jauh gaya jongkok khususnya bagi mahasiswa PJKR.
E.  Hipotesis Penelitian
        Hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.   Ada kontribusi panjang tungkai terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada mahasiswa putra PJKR Untad angkatan 2010.
2.   Ada kontribusi kelentukan togok terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada mahasiswa putra PJKR Untad angkatan 2010.
3.   Ada kontribusi secara bersama-sama panjang tungkai dan kelentukan togok terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada mahasiswa putra PJKR Untad angkatan 2010.
F.   Asumsi Penelitian
        Asumsi penelitian merupakan anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Asumsi tersebut didasarkan atas rumusan masalah dan hipotesis penelitian. Adapun asumsi penelitian ini akan dikemukakan sebagai berikut:
1.      Panjang tungkai dapat menunjang kemampuan seseorang dalam cabang olahraga atletik khususnya nomor lompat jauh. Tungkai yang panjang akan memberikan peluang melakukan gerakan dalam ruang yang lebih luas dan waktu yang terbatas. Banyak cabang olahraga yang membutuhkan keadaan yang demikian seperti gerakan berlari. Dua orang yang mempunyai kecepatan yang sama, namun berbeda dalam panjang tungkai akan berbeda dalam mencapai jarak yang ditempuh maupun waktu yang dicapai.
2.      Kelentukan togok ke depan yang baik dapat menunjang kemampuan seseorang dalam lompat jauh, karena seseorang yang memiliki kelentukan togok ke depan yang baik akan mampu melakukan sikap jongkok pada saat melayang di udara. Selain itu, kelentukan juga menunjang pendaratan di bak lompat dengan teknik yang benar. Kesemuanya ini tentu saja akan mendukung jauhnya lompatan ke depan. 
G.  Ruang Lingkup Penelitian
        Untuk lebih memfokuskan penelitian pada permasalahan yang telah dirumuskan, penulis memberikan batasan ruang lingkup dalam penelitian ini yakni hanya terbatas pada panjang tungkai dan kelentukan togok depan serta kontribusinya terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok. Penelitian ini akan diterapkan pada sekelompok mahasiswa yakni mahasiswa putra PJKR Untad kelas A angkatan 2010. Karakteristik dari penelitian yaitu mahasiswa-mahasiswa yang telah mempelajari lompat jauh sebagaimana yang terdapat dalam kurikulum program studi PJKR. 
H.  Definisi Operasional Variabel
        Untuk menghindari terjadinya pengertian yang keliru tentang konsep yang terlibat dalam penelitiian ini, maka diperlukan batasan-batasan serta penjelasan secara operasional yaitu sebagai berikut:
1.      Panjang Tungkai
         Panjang tungkai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ukuran panjang kaki mahasiswa putra PJKR kelas A angkatan 2010 dari pangkal paha ke bawah sampai telapak kaki yang diukur dengan menggunakan meteran  berskala sentimeter (cm).
2.  Kelentukan Togok Depan
Kelentukan togok depan adalah kemampuan togok depan melakukan gerakan ke depan dalam ruang gerak sendi yang luwes. Dalam penelitian ini, kelentukan togok akan di ukur dengan menggunakan tes kelentukan togok ke depan.
3.   Lompat Jauh
Lompat jauh merupakan suatu gerakan melompat menggunakan tumpuan satu kaki untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Sasaran dan tumpuan lompat jauh adalah untuk mencapai jarak lompatan sejauh mungkin ke sebuah letak pendaratan atau bak lompat.
4.  Gaya Jongkok
        Gaya diartikan sebagai cara, bentuk, sikap atau gerak-gerik. Gaya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gaya jongkok yang merupakan salah satu gaya dalam olahraga atletik nomor lompat jauh.

3 komentar: