Kesehatan

Penyakit Diare sangat erat kaitannya dengan kebersihan individu (personal hygine). Pada saat musim hujan dengan curah hujan tinggi maka potensi bajir meningkat. Banjir berkaitan erat dengan kebersihan, pada saat banjir sumber-sumber air minum masyarakat khususnya sumber air minum  dari sumur dangkal akan ikut tercemar, sehingga ketersediaan air bersih menjadi terbatas dan potensial menimbulkan penyakit Diare disertai penularan yang cepat.
Demikian penjelasan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan penyakit menular yang harus diwaspadai pada saat banjir, sebagaimana diterima Pusat Komunikasi Publik melalui surat elektonik.

Rabu siang (28/11), Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, beserta sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II dan para Duta Besar Negara Sahabat menghadiri kegiatan peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional Tahun 2012 yang diselenggarakan di kawasan hutan kota kompleks bandara internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Presiden RI, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebanyak 3.000 bibit pohon dari berbagai jenis akan ditanam di Hutan Kota Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pada kesempatan tersebut, Menkes berkesempatan untuk menanam benih pohon Kayu Afrika atau Kayu Marsusi dengan nama latin Maesopsis eminii, Engl. Tumbuhan ini merupakan salah satu jenis kayu yang pertumbuhannya cukup bagus dan berpotensi komersial untuk bahan bangunan dan furniture. Selain itu, jenis pohon lain yang juga ditanam di kawasan tersebut antara lain manglid, sempur, tanjung, kenari, cempaka, sawo kecik, ketapang, filicium, bintaro, mahoni, dan pulai.

Hari ini, Rabu, 28 November 2012, Menteri Kesehatan, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, melantik pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kementerian Kesehatan di Jakarta.

Pejabat yang dilantik adalah dr. Yusharmen, D.Comm.H, M.Sc sebagai Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Pembiayaan dan Pemberdayaan Masyarakat menggantikan dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes  yang dipromosikan menjadi Kepala Badan Pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK). Selanjutnya, Dra. Budi Dhewajani, MA dilantik sebagai Kepala Pusat Kerjasama Luar Negeri Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan menggantikan Dra. Niniek Kun Naryatie dipromosikan menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Ukraina, Georgia, dan Armenia.

Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH tanam pohon Trembesi pada Acara Puncak Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon (GPTP) di tepian Kanal Banjir Timur, Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur. Acara dibuka oleh Ibu Negara Ibu Hj. Ani Bambang Yudhoyono.

Dalam acara tersebut tampak hadir Ibu Wakil Presiden RI Herawati Boediono, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,  Linda Amaliasari Agum Gumelar, Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, dan organisasi perempuan yang tergabung dalam GPTP yaitu: Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Tim Penggerak PKK, KOWANI, Dharmawanita Persatuan, Bhayangkari, Dharma Pertiwi dan Aliansi Peremupuan untuk Pembangungan Berkelanjutan.

Masalah kesehatan dapat memberi dampak negatif pada pariwisata. Oleh karenanya, kita perlu memperhatikan masalah-masalah kesehatan yang dapat menghambat pariwisata.
Demikian disampaikan Menteri kesehatan Nafsiah Mboi, dalam acara Konferensi Internasioal Health Tourism (29/11), turu menjadi nara sumber pada konferensi tersebut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Marie Elka Pangestu.
Melalui wisata kesehatan (Health Tourism) dapat menekan devisa yang keluar, karena banyaknya orang Indonesia yang pergi keluar negeri untuk melakukan wisata kesehatan, dengan estimasi antara 500 juta US dolar sampai 1,4 Miliar US dolar.
“Kami sangat optimistis untuk memulai program ini, kita akan langsung membuat kelompok kerja (pokja), langsung menetapkan prioritas berdasarkan pemetaan yang sudah dilakukan dan mulai mengembangkan secara bertahap”, kata Menkes.


Sampai saat ini, dari target capaian 90%, baru 62,3% rumah tangga di Indonesia yang mengonsumsi garam beriodium (Riskesdas, 2007). Bahkan, dari sampel di 30 Kabupaten/Kota, hanya 24,5% rumah tangga yang menggunakan garam beriodium sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), yakni 30-80 ppm KIO3.

Demikian pernyataan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI, Dr. dr. Trihono, MSc, pada pembukaan Seminar Nasional Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) di Yogyakarta, Kamis pagi.

Saat ini pekerja perempuan memiliki peran ganda, yaitu sebagai pekerja dan juga sebagai penanggung jawab pertumbuhan serta kualitas anak mereka sebagai generasi penerus. Sesuai kodratnya, pekerja perempuan mengalami haid, kehamilan, melahirkan dan menyusui bayi. Kondisi ini memerlukan pemeliharaan dan perlindungan kesehatan yang baik agar generasi penerus terjamin kesehatannya.
Pekerja perempuan di Indonesia dalam usia reproduksi mempunyai beberapa permasalahan kesehatan. Hasil studi menunjukkan bahwa prevelansi anemia pada Wanita Usia Subur (WUS) sebesar 26,4% (SKRT, 2001) selain itu hasil penelitian di beberapa industri di Tangerang, Jakarta dan Depok memperlihatkan bahwa anemia pada pekerja perempuan menunjukkan besaran antara 24-42%. Padahal pekerja perempuan yang menderita anemia, output kerjanya rata-rata 5% lebih rendah serta kapasitas kerjanya per minggu rata-rata 6.5 jam lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak anemia.

1 komentar: